Jumat, 24 Mei 2013

KONDISI HARGA EMAS SEKARANG

Harga Emas Komoditi Turun, Harga Emas Fisik Naik.


Banyak yang bertanya kenapa harga emas komoditi tapi harga emas fisik malah naik??

Saya akan jelaskan disini mengenai karakteristik harga emas fisik khususnya di Indonesia

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga emas fisik, diantaranya harga emas komoditi, nilai tukar rupiah terhadap dollar, dan yang paling fundamental adalah supply dan demand.

Harga emas tahun ini bisa dikatakan agak sedikit "nyeleneh" dalam artian agak berbeda dengan biasanya. Keadaan harga emas tahun ini lebih disebabkan oleh ulah beberapa spekulan yang memang berusaha keras menekan harga emas agar dollar Amerika tetap naik atau minimal stabil. contoh, data ekonomi Amerika hari jum'at minggu kemarin memperlihatkan penurunan yang disebabkan oleh tingkat pengangguran yang meningkat, secara empiris seharusnya nilai mata uang dollar Amerika akan melemah, tetapi yang terjadi malah harga emas komoditi pun ikut melemah. Pelemahan nilai Dollar hanya berimbas pada investasi non komoditi seperti saham dan forex.  

Kenapa bisa demikian?? 

Seperti tadi diawal saya jelaskan bahwa penurunan harga emas komoditi lebih disebabkan oleh ulah para spekulan yang menginginkan nilai tukar dollar terhadap emas tetap menguat, karena perang terhadap emas sudah berlangsung cukup lama sejak perjanjian bretton Woods dihentikan (simak posting Gold War), kemudian berbagai macam issu dikeluarkan dari mulai pelepasan cadangan devisa negara siprus sampai dengan beberapa Bank Central Dunia akan melepas asetnya dalam bentuk emas. Hal ini yang menyebabkan memicunya kepanikan pasar yang yang berimbas kepada penurunan harga emas karena banyak para investor yang melepas emasnya.

Bagaimana kaitannya dengan harga emas fisik??

Penurunan harga yang terjadi memang membawa imbas yang cukup signifikan bagi sebagian masyarakat yang sudah membeli emas di harga tinggi, Mereka berpikiran berinvestasi emas fisik ternyata merugi, saya akan menjawab “IYA”!! jika pola pikir investasi emas fisik ini bersifat "Spekulatif" artinya mereka hanya ikut"an trend dan tidak memahami esensi dari berinvestasi emas secara baik dan terencana.

Harga emas fisik untuk hari ini terpantau mengalami kenaikan dari minggu kemarin meski harga emas komoditi turun khususnya harga emas ANTAM di Komunitas Logam Mulia GMI. Keadaan ini lebih disebabkan oleh supply and demand atau permintaan akan emas lebih besar dari ketersediaan stock. Banyak toko emas atau perusahaan retail emas batangan yang menginformasikan bahwa stock emasnya habis (not available), padahal mereka hanya enggan melepas stock emasnya karena kondisi harga lagi turun dan bisa juga menjadi salah satu strategi pemasaran mereka untuk melihat seberapa besar demand atau keinginan konsumen membeli emas yang diharapkan akan berimbas kepada kenaikan harga emas fisik. Begitu juga halnya yang terjadi di GMI, namun saya jelaskan disini bukan skema “enggan” seperti halnya toko emas atau perusahaan retail yang lain, kenaikan harga emas ANTAM GMI lebih disebabkan oleh ketersedian stock akibat dari banyaknya member GMI yang melakukan transaksi beli emas. Tercatat jumlah transaksi yang terjadi di GMI selama awal bulan Mei sampai dengan hari ini sudah hampir mencapai ±75 Kg untuk semua jenis keping emas.

Sebetulnya kita gak harus dipusingkan dengan keadaan naik turunnya harga emas, toh rencana kita membeli emas ini tujuannya untuk jangka panjang, entah itu untuk biaya pendidikan kuliah anak, biaya ongkos naik haji ataupun dana pensiun kita.

Namun ada baiknya saya menjelaskan sebetulnya apa yang harus dilakukan ketika berinvestasi emas fisik ini. Investasi emas fisik sejatinya harus dipahami betul bahwa perencanaan keuangan yang sifatnya jangka panjang sangat baik jika dikonversikan kedalam bentuk emas batangan untuk melindungi uang yang kita kumpulkan dari pengaruh "inflasi". Jika lindung nilai atau investasi emas fisik ini dijadikan sebagai satu kegiatan spekulasi, artinya emas yang anda beli akan anda jual ketika harga emas naik, sudah dipastikan anda akan merugi, karena untuk investasi emas fisik ini membutuhkan waktu minimal 3 tahun.

kecenderungan harga emas memang naik setiap tahunnya, tapi bila kita lihat harga emas harian atau bulanan memang fluktuatif (naik-turun). Kecenderungan minat beli masyarakat Indonesia pada umumnya terjadi ketika harga emas naik. Paradigma ini memang sulit sekali dihilangkan karena memang kecenderung masyarakat mengikuti trend yang terjadi (followers). Jadi ketika terjadi sesuatu dengan investasinya hal yang pertama dilakukan adalah menyalahkan orang yang mengajaknya. Sudahlah!!! Jangan lagi ada korban2 investasi bodong, sudah saatnya kita menganut smart investment (pintar dalam berinvestasi) dengan berpedoman pada asas : Kenali, pelajari dan lakukan, jangan hanya keuntungan saja yang dilihat tapi harus betul-betul harus disadari nilai resikonya.

Selamat Berinvestasi...

HAJI DAN UMROH DENGAN EMAS

Merencanakan Haji dan Umroh Dengan Emas Lebih Murah


Merencanakan ongkos naik haji dan pergi umroh dengan emas batangan atau dinar, bisakah? Tentu saja bisa, sangat bisa malah.
Pergi naik haji dan umroh ke tanah haram tentu menjadi impian setiap muslim, ini merupakan rukun islam kelima yang wajib ditunaikan bagi yang mampu dan insya Allah kita semua adalah golongan muslim yang mampu. Paling tidak berikhtiar dengan sangat untuk memampukan diri.
 
Tantangan yang timbul dari menunaikan rukun islam kelima ini adalah biayanya yang selalu naik tiap tahun dan terbatasnya kuota.
Biaya pergi haji dan umroh rata-rata mengalami kenaikan sebesar 7-10% dalam rupiah/dollar.
 
Sementara terbatasnya kuota menyebabkan antrian orang pergi naik haji makin panjang, jika kita bisa mendaftar tahun ini, mungkin baru sekitar 2-3 tahun kedepan kita bisa berangkat ke tanah suci.
 
Dibalik setiap tantangan, Allah yang maha agung selalu menyediakan juga kemudahan. Syukur alhamdulillah, meskipun biaya naik haji selalu naik jika dihitung dalam rupiah, namun ternyata malah turun jika menghitungnya dengan emas.
 
Bagaimana bisa?
 
Begini ceritanya.
Tantangan turunan dari merencanakan naik haji, jika masih menabung dengan rupiah, adalah inflasi. Maka untuk menyelesaikan tantangan turunan dari merencanakan ongkos naik haji adalah dengan menabung pada komoditas yang bisa dengan gampang melawan inflasi: EMAS!
 
Ongkos naik haji tahun ini sekitar Rp. 35.000.000, dengan asumsi harga emas sekarang adalah Rp. 430.000/gr. Maka jika kita konversikan biaya naik haji tersebut kedalam emas, cukup dengan 35.000.000/430.000 = 81.3953gr, kita bulatkan menjadi 82gr.
 
Sekarang kita merencanakan untuk naik haji 5 tahun mendatang, kita perlu tahu kisaran biaya naik haji pada 5 tahun mendatang dengan menggunakan rumus berikut:
FV = PV*(1+r)^n
FV = future value alias ongkos naik haji di masa mendatang
PV = present value alias ongkos naik haji saat ini
r = prosentase kenaikan ongkos hajin = jangka waktu
 
Kita coba masukkan angkanya

FV = 35.000.000*(1+0.1)^5 = 56.367.850
Jadi pada 5 tahun mendatang, dengan asumsi kenaikan 10% pertahun (r = 0.1), diperkirakan ongkos naik haji adalah Rp. 56.367.850.
 
Terus berapa ongkos naik haji 5 tahun mendatang jika dikonversikan kedalam nilai emas?
 
Kita coba cari tahu harga emas pada 5 tahun mendatang dengan rumus FV.
FV = 430.000*(1+0.2)^5 = 1.069.977
Jadi harga emas pada 5 tahun mendatang, dengan asumsi kenaikan 20% (r = 0.2), adalah Rp. 1.069.977/gr.
 
Jadi ongkos naik haji 5 tahun mendatang jika dikonversikan ke dalam emas menjadi 56.367.850/1.069.977 = 52,6813gr, kita bulatkan menjadi 53gr.
 
Berikut rekapnya:
Ongkos naik haji sekarang: Rp. 35.000.000 = 82gr emas 24k
Ongkos naik haji 5 tahun mendatang: Rp. 56.367.850 = 53gr emas 24k
Dengan hitungan ongkos naik haji tahun ini, berarti kita punya target untuk mengumpulkan emas cuma 82gr. Jika kita mulai menabung 5gr saja sebulan, maka pada bulan ke-17 kita sudah bisa mendaftarkan diri untuk naik haji.
Bahkan mungkin bisa mendaftar untuk naik haji plus atau paling tidak kita juga sudah punya tambahan untuk uang saku.
 
Jadi mari kita memampukan diri kita untuk menunaikan kewajiban naik haji sebagai penunaian rukun islam yang kelima dengan mulai menabung emas.


Selamat Menunaikan Ibadah Haji...

Rabu, 22 Mei 2013

INVESTASI BODONG

Waspada dan Kenali Ciri-Ciri Investasi Bodong

Investasi bodong alias investasi bohongan sudah banyak memakan korban. Dari rakyat biasa sampai artis dan pejabat, banyak yang terperdaya. Masih ingat kan kasus penipuan investasi QSAR, Add Farm, TVI express atau Speedline? Kasus terkini adalah Koperasi Langit Biru dan investasi di bursa berjangka yang menawarkan saham preferen atas pertambangan-pertambangan emas di luar negeri.

Kenapa pemerintah tidak melakukan pengawasan terhadap penipuan model begini padahal sudah banyak korban? Sebenarnya, bukan salah pemerintah juga. Rakyatnya saja yang kurang rajin mencari informasi sebelum berinvestasi. Padahal di internet, semua informasi bisa di dapat dengan mudah. Jangan karena yang menawarkan investasi ini adalah teman/kerabat yang sudah dikenal lama, langsung percaya begitu saja.

Berikut ini ciri-ciri investasi bodong :

1. Tidak tercatat
Usaha yang tidak sah, tidak tercatat di badan-badan pengawas investasi pemerintah diantaranya BAPEPAM-LK (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) dan BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi). Untuk itu, sebelum memutuskan untuk berinvestasi di suatu usaha, masyarakat diharapkan untuk mengecek dulu apakah usaha tersebut sudah terdaftar di lembaga-lembaga yang berwenang.

2. Berkantor pusat atau menjalankan usaha di luar negeri
Usaha yang memiliki kantor pusat atau usaha yang dijalankan diluar Indonesia tentu saja menyulitkan bagi member-nya untuk mengecek keberadaannya. Beberapa bahkan setelah ditelusuri hanya berupa virtual office.

3. Menggunakan skema Ponzi
Rata-rata penipuan investasi itu menggunakan skema Ponzi. PONZI adalah mekanisme money game piramida, dimana member lama mendapat keuntungan dari setoran member baru. Tidak ada kegiatan bisnis riil di situ. Terkadang, kalaupun ada barang yang diperjualbelikan, harganya sangat mahal bila dibandingkan barang sejenis di pasaran.

4. Mengklaim usaha syariah tetapi tidak syar'i
Kejanggalan lainnya adalah menggunakan embel-embel "syariah" tetapi tidak menjalankan usaha yang sesuai dengan syari'at Islam, misalnya memberikan riba. Dikategorikan riba karena memberikan iming-iming hasil yang pasti dari usaha yang tidak pasti hasilnya.

5. Menjanjikan laba yang sangat tinggi
Satu hal yang paling mencolok dari investasi bodong ini adalah hasil yang dijanjikan sangat fantastis. Rata-rata keuntungan suatu investasi yang wajar adalah sekitar 20%-30% per tahun. Tapi investasi bohongan memberikan janji keuntungan berkali-kali lipat PER BULAN. Logikanya, kalau memang benar investasi tersebut menghasilkan sedemikian besarnya, maka dalam waktu singkat harusnya akan lahir banyak OKB (Orang Kaya Baru) dimana-mana.

Perlu diingat, usaha yang berkantor pusat diluar negeri tidak selalu berarti penipuan. Ada banyak juga MLM dari luar yang memang menjalankan bisnis riil dan anggotanya mendapat keuntungan dari hasil penjualan produknya.

Intinya, jadilah smart investor. Pahami dulu penawaran investasinya, periksa legalitasnya dan cari informasi sebanyak mungkin sebelum memutuskan untuk berinvestasi disitu. Saat ada penawaran investasi, segera waspada bila usaha yang ditawarkan memiliki ciri-ciri seperti tersebut diatas. Remember, when it's too good to be true, then IT IS TOO GOOD TO BE TRUE! Totally hoax! Stay away from it!

Selamat Berinvestasi..

PERENCANAAN KEUANGAN

Perencanaan Keuangan untuk Biaya Pendidikan Berbasis Logam mulia

Perencanaan keuangan yang baik untuk biaya sekolah anak adalah suatu hal yang wajib dilakukan kita sebagai orang tua. Sahabat tentu tau, sebenarnya dari waktu ke waktu sebenarnya uang kita (Rupiah dan hampir semua mata uang) nilainya berkurang dari waktu ke waktu. Jika sahabat lihat grafik perbandingan biaya haji kemarin, sahabat bisa lihat, nilai uang kita dibanding kan dengan emas jauh menurun. Contoh sederhana, dulu waktu saya SD di kampung, pake uang Rp 25,- bisa beli 1 kerupuk, sekarang, coba sahabat pikirkan, uang Rp 25,- bisa beli apa? jawabannya GA BISA! karena uang Rp 25,- udah ditarik peredarannya…  .
 

Begitu pula dengan biaya pendidikan anak, jika saat ini kita mempersiapkan uang sampai dengan anak masuk perguruan tinggi (kita asumsikan anaknya baru lahir). Saya yakin jika uang itu disimpan di tabungan atau deposito dengan perkiraan biaya saat ini, tidak akan cukup, karena pada saatnya nanti anak sekolah, biaya pendidikan sudah tidak sama lagi seperti saat ini
Kita asumsikan biaya pendidikan saat ini adalah : SD 5 jt, SMP 10 jt, SMA 15 jt, dan 50 jt untuk kuliah di perguruan tinggi. Total, Rp 80 juta jumlah dana pendidikan yang bisa kita siapkan saat ini.
 

Kenyataannya, berdasarkan hasil investigasi,  biaya pendidikan dimasa yang akan datang, untuk SD akan naik 2 kali lipat, 4x untuk SMP, 6x untuk SMA, dan 8x untuk kuliah. Sahabat pasti kaget, ternyata jumlah uang yang harus dipersiapkan adalah 540 juta!!!. WOoOW!!! jumlah yang sangat besar dibanding dengan jumlah uang yang kita persiapkan saat ini (80 juta). Artinya, kita harus nambah 460 juta untuk dana pendidikan. Tapi kan uang kita disimpan di deposito??? uang nya kan bertambah? | Ya! bertambah, namun saya yakin hasil bunga ataupun bagi hasil, jika uang anda disimpan di bank, tidak akan bisa mengejar kekurangan dana pendidikan anak sahabat. Ga percaya? silahkan hitung sendiri. Bagaimana dengan asuransi pendidikan??? untuk yang satu ini saya serahkan pada sahabat, silahkan hitung sendiri premi yang dibayarkan, kelebihan dan kekurangannya (biar sahabat belajar nyari sendiri infonya, hehehe…).
 

Kembali ke EMAS! Bagaimana jika 80 juta itu kita investasikan pada emas saat ini?, berapakah dana yang dibutuhkan untuk menutupi kekurangan pada saat nanti anak kita sekolah? jawabannya kemungkinan besar TIDAK ADA! bahkan mungkin sahabat dapat sisa uang dari emas yang dijual pada saat itu. Bagaimana bisa?
 

Emas, dalam 10 tahun terakhir, naik hampir 5 kali lipat, jika hal ini terjadi lagi (kemungkinan besar memang akan terjadi), 18 tahun kedepan (sampai anak kita masuk kuliah), kenaikannya mungkin 9 kali lipat saat ini. Artinya, saat itu, uang 80 saat ini menjadi 720 juta!! dimasa datang. WOOOOOWWWOWOW! FANTASTIS Bukan!. Mungkin jumlahnya tidak sebesar itu, karena sebagian emas kita jual setiap anak kita masuk sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Akan TETAPI, By The Way, tetap saja kita tidak harus menambah biaya pendidikan, malah dapat kelebihan dana. RIGHT!
 

Bagaimana…. masih mau naruh dana pendidikan anak anda di tabungan atau deposito? saya yakin mayoritas sahabat akan jawab TIDAK!.
 

Namun, semua kembali pada diri sahabat semua, LIFE IS ALWAYS ABOUT CHOICES, Right!

TIPS AMAN INVESTASI EMAS

Tips Aman Investasi Emas - Jangan mudah percaya dengan janji-janji imbal hasil yang tinggi.

Maraknya kasus investasi bodong, khususnya emas, di Indonesia, mulai membuat resah masyarakat. Masyarakat sebaiknya tidak mudah tergiur dengan investasi dengan imbal hasil yang tinggi serta mencermati segala aspek legalitas lembaga investasi tersebut.

"Kalau dijanjikan bunga di atas deposito, dan dijanjikan fixed rate harus pikir seribu kali untuk masuk," kata analis investasi emas Indosurya Securities, Mulyadi Tjung, kepada VIVAnews, di Jakarta, Senin 4 Maret 2013.

Ia meminta masyarakat untuk mengecek kebenaran setiap investasi yang ditawarkan perusahaan. Selain itu, masyarakat sebaiknya memastikan investasi tersebut berada di bawah lembaga keuangan dengan legalitas yang sesuai dengan perizinan.

Saran untuk memilih produk investasi yang sesuai kebutuhan, agar tidak terjebak dalam dunia investasi bodong, menurut Mulyadi, masyarakat bisa membeli emas dari pialang berjangka yang terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Atau jika anda tidak mau bermain dengan resiko tinggi ada baiknya anda mencoba menginvestasikan uang anda kedalam bentuk emas batangan atau logam mulia. Disarankan ketika berinvestasi emas batangan minimal waktu investasi yang bisa memberikan ibas hasil yang baik adalah lima tahun. Karena, secara data historis, harga emas setiap lima tahun akan meningkat dua kali lipat.

Mulailah berpikiran cerdas dan tidak hanya melihat keuntungan semata, keamanan investasi adalah yang utama terutama bagi anda yang berniat untuk menjadikan investasi itu sebagai perencanaan keuangan masa depan.

Selamat Berinvestasi...

Senin, 20 Mei 2013

REDENOMINASI RUPIAH

Redenominasi RUPIAH, Apakah dampaknya bagi kita?

"Pemerintah merencanakan redenominasi rupiah, apa akibatnya bagi kita masyarakat awam? mengapa pemerintah melakukan ini?"
----------------------------------------------------------------------------------
Redenominasi ialah menyederhanakan nilai uang dengan cara menghilangkan angka nol (mengurangi digit) dengan tanpa mengurangi nilai uangnya. pemerintah berencana mengurangi 3 digit, contoh 1.000 rupiah menjadi 1 rupiah.
 

Tujuan Redenominasi untuk menyederhanakan pecahan uang agar lebih efesien dan meningkatkan kesetaraan Indonesia diantara negara-negara regional.
 

Tahapan Redenominasi

2011 - 2012 Sosialisasi Redenominasi
2013 - 2015 Masa Transisi
2016 - 2018 Penarikan Rupiah lama
2019 - 2022 pengahapusan tulisan "Baru" pada Rupiah Baru

Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution saat konsultasi publik perdana di Jakarta, pekan lalu, menyatakan, salah satu risiko penerapan redenominasi adalah potensi kenaikan harga akibat pembulatan harga-harga ke atas secara berlebihan untuk kepentingan pribadi. Ini bisa berujung pada inflasi.
 

Ahli Kebijakan Publik FHUI Bono Budi Priambodo memiliki pendapat lain. Menurutnya, redenominasi Rupiah tidak perlu dilakukan. Dia menilai tidak ada alasan yang fundamental dan mendesak untuk melakukan kebijakan tersebut. Pemerintah, katanya, seolah ingin mempertahankan image di dunia internasional, di mana jika redenominasi berhasil dilakukan maka pemerintah akan dianggap berhasil melakukan restrukturisasi perekonomian.
 

Kebijakan redenominasi memberikan sinyal untuk menambah masalah baru di tengah masyarakat. Salah satu masalah yang akan timbul adalah dampak psikologis yang akan dirasakan masyarakat. Misalnya, harga-harga kebutuhan pokok yang tidak disadari justru akan naik secara perlahan, karena kecenderungan pengusaha akan melakukan pembulatan harga ke atas. Hal inilah yang akan memicu terjadinya Inflasi di Indonesia.
 

Kita ambil contoh sekarang yang biasanya harga makanan di rumah makan Rp12.500,-, jika ada redenominasi maka akan menjadi Rp15. Tentu bagi masyarakat kelas bawah terjadi perubahan psikologis ketika pedagang menaikan harga menjadi Rp 15. Padahal harga Rp15 tersebut jika dikonversikan sekarang setara dengan Rp15.000,-.
 

Jika kebijakan redenominasi ini jadi dilakukan maka disadari atau tidak akan terjadi inflasi yang merayap. Kebijakan Pemerintah mengenai redenominasi ini tidak memihak kepada masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah. menurut pandangan saya, pemerintah tidak melihat redenominasi hanya dari aspek makro, tapi seharusnya Pemerintah lebih peka terhadap dampak yang akan terjadi di kalangan ekonomi masyarakat bawah yang sudah terbebani dengan beberapa pemicu inflasi, seperti kenaikan harga bahan pokok makanan (bawang, daging, cabai) dan kenaikan harga BBM.
 

Menurut pandangan pribadi saya, kebijakan redenominasi sebaiknya tidak perlu tergesa-gesa diberlakukan, mengingat perekonomian Indonesia masih tumbuh 7,3 persen, inflasi 6,3 persen, artinya tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia masih diatas inflasi yang terjadi. Kemudian suku bunga acuan 5,75 persen, kredit bank berekspansi 23 persen, serta cadangan devisa 112 miliar dollar AS masih memungkinkan menjadi pertimbangan bagi Pemerintah. Memang masih ada berbagai masalah, misalnya fiskal (APBN) yang terbebani subsidi energi Rp 306 triliun, defisit neraca perdagangan 1,5 miliar dollar AS, dan defisit transaksi berjalan 20 miliar dollar AS. Namun, secara keseluruhan, perekonomian Indonesia terhitung ”baik-baik saja”. Karena itu, redenominasi tidak mendesak untuk diberlakukan sekarang. Namun kembali lagi ini hanya pandangan pribadi saya yang memang tidak pintar.
 

keadaan dilematis yang dirasakan oleh pemerintah antara citra bangsa dan dampak inflasi memang tidak begitu saja diabaikan, kalaupun redenominasi memang harus diberlakukan haruslah betul-betul memiliki dasar argumen yang kuat dan disertai kerja proaktif pemerintah untuk mengawasi gejolak harga pasar. dilematis itu bisa saya simpulkan dari beberapa alasan yang saya dapatkan dari beberapa narasumber tepercaya. 

Ada argumentasi bahwa umumnya negara yang melakukan redenominasi adalah mereka yang bermasalah dengan inflasi tinggi, bahkan hiperinflasi (inflasi di atas 50 persen per bulan), seperti dialami Argentina (1980-an), Brasil (1980-an dan 1990-an), Zimbabwe (2010). Sementara di Indonesia inflasi sekarang masih diambang wajar (6,3 persen).

Ada beberapa alasan lain yang menyatakan bahwa sebagian besar negara-negara yang melakukan redenominasi adalah alasan psikologis. Mata uang dengan nominal yang terlalu besar mempengaruhi citra negara yang menggunakannya, termasuk di mata para pelaku ekonomi antarbangsa. Secara psikologis, negara yang memiliki mata uang bernominal besar dianggap sebagai negara yang perekonomiannya tidak stabil dan berisiko tinggi. Karena itu, pengambil kebijakan di negara seperti misalnya Turki yang mengalami hiperinflasi di era tahun 1990-an, memutuskan untuk melakukan redenominasi untuk memulihkan kepercayaan pelaku ekonomi antar bangsa terhadap perekonomiannya. Setelah redenominasi dilakukan, ternyata dampak yang ditimbulkan tidak hanya berkisar pada citra negara yang menjadi lebih baik saja. Pengalaman di Rumania dan Turki menunjukkan bahwa  redenominasi juga berperan mendorong naiknya tingkat konsumsi masyarakat. 

Jika kita merefleksikan hal ini pada situasi Indonesia, maka redenominasi menjadi suatu kebijakan yang sangat relevan. Seperti kita ketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama satu dasawarsa terakhir ditopang sebagian besar oleh konsumsi masyarakat. Pakar ekonomi, seperti Sri Mulyani Indrawaty, juga menyarankan agar Indonesia memilih strategi pertumbuhan yang lebih tahan terhadap krisis global, yaitu dengan memperbesar proporsi konsumsi domestik sebagai motor penggerak pertumbuhan. Berdasarkan saran ini, maka redenominasi rupiah merupakan kebijakan yang bisa memastikan tumbuhnya tingkat konsumsi masyarakat sesuai dengan besaran yang diharapkan.

Bagi pemasar sendiri, redenominasi Rupiah menghadirkan peluang dan tantangan. Peluang yang ditawarkan sudah jelas, bahwa redenominasi akan meningkatkan keinginan konsumen untuk membeli barang dan jasa. Pemasar tinggal mencari cara untuk memastikan ‘keinginan membeli’ tersebut menjadi “pembelian” yang sebenarnya. Sementara, tantangan yang dihadapi adalah memutakhirkan strategi pricing yang digunakan. Strategi pricing yang sebelumnya digunakan mungkin menjadi tidak relevan lagi.

CICIL EMAS BEBAS BUNGA

“NIKMATNYA CICIL EMAS BEBAS BUNGA BULANAN”


1. Kelebihan Emas Sebagai Media Investasi
 
Dari sejarah uang kertas atau uang fiat di seluruh dunia disepanjang zaman uang kertas akan tiba siklus kembali seperti kertas yang memang tidak berharga, dimana yang terakhir ini terjadi betapa dahsyatnya cerita kegagalan sistem uang kertas terjadi di Zimbabwe. Hal ini bertolak belakang dengan cerita Emas yang abadi sepanjang zaman nilainya tidak pernah mengalami inflasi atau kemampuan daya belinya terhadap benda ril yang kita butuhkan, sudah lebih dari 1400 tahun harga seekor kambing super standar kurban harganya 1 dinar (4,25 gram emas kadar 22 karat).
 
Salah satu bukti sejarah pergeseran emas sebagai nilai tukar menjadi uang kertas tersebut tertuang dalam perjanjian Bretton Woods yang isinya kesepakatan 44 negara untuk menetapkan jaminan emas sebasar 1 troy ounce (OZt) emas bila akan mencetak uang kertas dolar AS (USD) sebesar 35 USD dan perjanjian ini berlangsung cukup lama sampai 27 tahun (1944-1971) artinya harga emas US$ 35/OZt. Perjanjian tersebut tidak berlaku bukan emasnya yang tidak dipercaya tetapi kesulitan AS dalam mencari emas sebagai cadangan devisa mereka setiap mencetak uang USD.
 
Jadi dengan demikian emas sama dengan uang dolar Amerika tetapi uang dolar Amerika bukanlah emas. Dengan tidak adanya penjaminan emas inilah maka sebenarnya uang USD pun hanyalah sebuah kertas yang tidak beda dengan kertas lain pada saatnya nanti, uang kertas hanya akan berharga jika ada lembaga yang menjamin, ketika yang menjamin tidak lagi dipercaya pasar maka kertasnya tidak akan ada harganya.
 
Kerugian akibat inflasi terhadap uang kertas sangat tergantung daripada negara yang menjamin yang akibatnya berdampak pada penurunan nilai mata uang tersebut. Sebagai contoh dari kondisi yang sangat ekstrim betapa jahatnya inflasi dan nilai kepercayaan sebuah negara terhadap jaminan akan nilai mata uangnya, berikut di bawah ini adalah gambar yang menunjukkan dampak sebuah inflasi dimana di Zimbabwe harga 3 butir telur mencapai 100 milyar dolar Zimbabwe.
 
Dengan penjelasan singkat di atas mengenai kerugian uang kertas dan kelebihan emas sebagai alat lindung nilai (hedging) serta kaitannya dengan Gerakan moral yang GMI canangkan yaitu Gerakan Emas Indonesia, sebagai penekanan, di bawah ini adalah penjelasan kelebihan emas sebagai media investasi :
a.Likuiditasnya, ingat setiap kita akan melakukan investasi dalam bentuk apa pun selalu fikirkan tingkat likuditasnya artinya perhatikan tingkat kemudahanya dalam menjual asset kita dalam bentuk uang. Karena tujuan kita melakukan investasi, tentu suatu saat pasti akan datang masanya untuk kita uangkan saat kita butuh terhadap suatu hal.
    Contoh : kita butuh untuk kebutuhan biaya rumah sakit jelas kalau kita punya simpanan emas tinggal pergi ke toko emas maka langsung dapat saat itu juga uangnya dalam hitungan menit, coba bandingkan bila kita menyimpanya dalam bentuk tanah atau property butuh waktu lama,  bahkan saham sekali pun karena aturan yang ditetapkan di Indoensia ketika kita melepas saham maka uang hasil penjualan saham baru bisa diambil 3 hari setelah transaksi dilaksanakan.

b. Tidak terpengaruh inflasi, bagaimanapun kondisi perekonomian negara kita, emas tetap akan menyesuaikan kondisi perekonomian kita dari sisi nilai, makanya emas bisa dikatakan dapat membuat kita tetap kaya. Dengan kata lain emas merupakan asset yang berada diluar sitem perbankan dunia, sehingga tidak terpengaruh oleh kebijakan moneter negara jika terjadi krisis moneter, perlu diingat pemerintah Indonesia pernah memberikan wacana akan melakukan denominasi rupiah pada tahun 2014, nah kalau kondisi demikian hindari menyimpan rupiah karena kita belum bisa mengetahui sebesar apa dampak inflasi pada tahun 2014 tersebut.

c.Nilainya tidak ditentukan oleh pemerintah, nominal harga emas untuk Indonesia semua mengacu pada harga emas yang dikeluarkan oleh LM, sedangkan LM sendiri pun mengeluarkan harga emas dalam mata uang rupiah selalu mengacu pada harga emas dunia dan nilai Rupiah terhadap dolar Amerika, sehingga secara tidak langsung harga emas di Indonesia sudah mempertimbangkan dua aspek yaitu aspek kelangkaan emas di dunia dan aspek nilai mata uang dolar Amerika. Artinya walaupun nilai kurs dolar Amerika turun dibanding dengan nilai rupiah belum tentu harga emas turun.
Investasi emas sangat disarankan sebagai tabungan masa depan atau sebagai cadangan dana untuk tujuan-tujuan tertentu seperti Ongkos Naik Haji (ONH), biaya pendidikan, perencanaan dana pensiun dan keperluan-keperluan yang sifatnya yang akan datang. 

2. Kendala-Kendala Di Lapangan Kaitannya Dengan Investasi Logam Mulia
 
Gerakan emas Indonesia sudah mulai terlihat geliatnya, setidaknya dari data yang didapat dengan semakin banyaknya anggota Komunitas Logam Mulia GMI dibanding tahun sebelumnya. Dan pemberian pemahaman tentang EMAS seperti yang dilakukan oleh PT. Golden Mandiri Investasi setidaknya bisa lebih mengedukasi rakyat Indonesia tentang “Uang yang sesungguhnya” walau pencapain ini belum bisa disejajarkan dengan tingginya kesadaran rakyat China dan india perihal EMAS sebagai “proteksi nilai dan perlindungan asset” hasil kerja kita.
 
Tujuan edukasi tentang EMAS yang dilakukan oleh GMI baik pendekatan ilmu agama maupun ilmu makro ekonomi secara umum, semoga terus memperbanyak jumlah rakyat Indonesia yang memahami emas sebagai “Uang Sesungguhnya”, dan pada akhirnya rakyat kuat bangsa kuat. Suatu saat nanti Insya Allah Indonesia sejajar dengan China dan india dalam hal “menabung emas” sehingga pergerakan pembelian emas rakyat Indonesia dapat menggerakan harga emas dunia, karena dari sisi jumlah penduduk kita punya potensi itu tinggal bagaimana mengedukasi rakyat yang punya potensi ini untuk bergerak.
 
Ketika masyarakat sadar akan investasi emas maka masyarakat akan semakin melupakan “spekulasi emas” karena tujuan Gerakan Emas Indonesia ini bukan untuk mengajarkan berspekulasi tetapi lebih kepada ketahanan ekonomi keluarga agar tidak tergerus inflasi kalau kita hanya menyimpanya di bank dalam bentukm uang kertas.

Namun pada kenyataannya, kondisi masyarakat di Indonesia belum memahami sepenuhnya tentang Logam mulia ini, sebagian besar masyarakat hanya tahu menabung dalam bentuk perhiasan lebih menguntungkan, disamping itu masyarakat kita lebih mengenal bahwa membeli emas batangan itu mahal dan sulit mendapatkannya.
 
Membeli emas batangan dalam jumlah yang relatif besar tentunya butuh ekstra kalkulasi. Apalagi kalau pembeliannya dalam bentuk tunai (cash). Harus ada hitung-hitungan;
-  Apakah tidak mempengaruhi cash flow jika membeli emas batangan?
- Apakah dengan pembelian emas batangan tersebut, tidak mengganggu pemenuhan kebutuhan pokok harian/bulanan? Ini harus menjadi perhatian awal!
 
Dalam banyak kasus, ada yang masih memiliki mindset bahwa pembelian emas sekarang sudah akan memberi keuntungan misalnya 6 bulan kemudian. Secara nilai nominal, selisih harga beli dan jual (6 bulan kedepan misalnya) memang trendnya menunjukkan keuntungan. Tetapi apakah sudah ada analisa sebelumnya bahwa untung dari penjualan ini akan bisa menghasilkan untung lagi dengan membeli emas batangan baru dengan harga pada 6 bulan ke depan? Tentu saja RUGI!
 
Kecenderungan masyarakat untuk bertransaksi Logam Mulia secara tunai,  kurang begitu diminati terutama untuk kalangan masyarakat kelas menengah, hal ini disebabkan jumlah uang yang dikeluarkan terlalu besar dan otomatis akan menggangu cashflow pemenuhan kebutuhan pokok.
 
3. Cicil Emas Secara Syariah Islam
 
DEWAN SYARIAH NASIONAL MUI memfatwakan bahwa Cicil emas diperbolehkan selama emas tidak menjadi alat tukar (uang). Namun ada beberapa hal yang menjadi pertanyaan bagaimana kaitannya dengan cicil emas yang menggunakan skema cicilan tetap (adanya margin harga)? Bagaimana kaitannya dengan hukum riba (melebihkan)? Permasalahan cicil emas atau pembelian emas dengan cara tidak tunai bisa dikatakan “setuju” karena pergesaran fungsi dari “emas” itu sendiri seperti beberapa pendapat ulama Syaikh ‘Ali Jumu’ah, mufti al-Diyar al-Mishriyah, al-Kalim al-Thayyib Fatawa ‘Ashriyah, al-Qahirah: Dar al-Salam, 2006, h. 136, mengenai jual beli emas : “Boleh jual beli emas dan perak yang telah dibuat atau disiapkan untuk dibuat dengan angsuran pada saat ini di mana keduanya tidak lagi diperlakukan sebagai media pertukaran di masyarakat dan keduanya telah menjadi barang (sil’ah) sebagaimana barang lainnya yang diperjualbelikan dengan pembayaran tunai dan cicil. Pada keduanya tidak terdapat gambar dinar dan dirham yang dalam (pertukarannya) disyaratkan tunai dan diserahterimakan sebagaimana dikemukakan dalam hadis riwayat Abu Sa’id al-Khudri bahwa Rasulullah saw bersabda: “Janganlah kalian menjual emas dengan emas kecuali dengan ukuran yang sama, dan janganlah menjual emas yang gha’ib (tidak diserahkan saat itu) dengan emas yang tunai.” (HR. al-Bukhari). Hadis ini mengandung ‘illat bahwa emas dan perak merupakan media pertukaran dan transaksi di masyarakat. Ketika saat ini kondisi itu telah tiada, maka tiada pula hukum tersebut, karena hukum berputar (berlaku) bersama dengan ‘illatnya, baik ada maupun tiada. Atas dasar itu, maka tidak ada larangan syara’ untuk menjualbelikan emas yang telah dibuat atau disiapkan untuk dibuat dengan angsuran”.

4. Kondisi Cicil Emas Yang Ada Sekarang
 
Namun disayangkan fatwa MUI tidak membahas soal Riba atau Margin Harga (harga dibuat lebih mahal untuk mengejar cicilan yang sifatnya flat, biasanya kisaran di 20% sd 30% bahkan lebih) terhadap ke-syariah-an Islam.
Bagaimana konteksnya dengan Konsep Cicilan Bank Syariah atau Pegadaian kaitannya dengan Riba (melebihkan harga) di mata Syariah Islam??? Dari hasil survey yang kami lakukan terhadap konsep cicil emas di Pegadaian Syariah dan Bank Syariah dapat disimpulkan seperti ini :
 
Pegadaian :
DP kisaran 25% sd 30%, Sistem Cicilan Flat (mengikat harga dengan margin harga di 1% sd 1,5% disesuaikan dengan kontrak/periode lamanya penyicilan), adanya denda keterlambatan bayar sebesar 2% dengan status cicilan mengikat.
Bank Syariah :
Bank XXX Syariah (maaf kami tidak bisa menyebutkan nama Bank) : DP 20%, Sistem Cicilan Flat (mengikat harga dengan margin harga di 8% sd 10% per tahun) dengan minimal periode cicilan di 2 tahun, adanya denda keterlambatan bayar sebesar 2% dengan status cicilan mengikat.
 
Konsep Cicil Emas di Pegadaian atau bank Syariah bisa disebut sebagai “Beli Emas Masa Depan” karena yang terjadi adalah Nasabah melakukan transaksi KEPEMILIKAN emas senilai harga emas di masa depan. Kenapa disebutnya demikian?? karena harga/uang yang kita keluarkan jauh lebih besar dari harga emas yang seharusnya.

5. IndiGold (Cicil Emas Bebas Bunga dan Bebas Denda Bulanan)
 
Konsep Cicil emas yang betul-betul Syariah menurut pandangan islam adalah konsep cicil emas yang terbebas dari riba atau bunga, melihat dari syarat tersebut, konsep “Cicil Bebas Bunga dan Denda (IndiGold)” dimana besaran cicilan berdasarkan harga emas yang berlaku pada saat akan melakukan penyicilan (*bukan pengikatan harga di awal dengan konsep margin harga) memiliki kriteria Cicil emas yang betul-betul berlandaskan syariah, bisa dicontohkan seperti ini : ketika anda akan menyicil Emas 10gr diharga 527.000/gram (harga update GMI tanggal 10 April 2013) dengan penyicilan awal di 1 gram (harga Rp. 527.000 tanpa dilebihkan/margin harga) kemudian bulan berikutnya anda akan menyicil kembali, dan pada saat itu harga emas turun menjadi Rp. 525.000,- maka besaran cicilan disesuaikan dengan harga emas yang berlaku pada saat anda melakukan cicilan yaitu di harga Rp. 525.000,- atau sebaliknya ketika harga emas naik.
 
Apa saja keuntungan cicil emas melalui layanan indiGold?
Terjangkau
1. Uang muka ringan hanya 10% atau 1 gram.
2. Kontrak 5gr DP min 1gr, Kontrak 10gr DP min 1gr, Kontrak 25gr DP min 3gr, Kontrak 50gr DP min 10gr, Kontrak 100gr DP mingr.
3. Pembelian emas selanjutnya dapat dicicil minimal 1 gram.
 
Proses Mudah
1.Pembelian bisa dilakukan secara online via web komunitas investasi emas dan via SMS Center (akses nasional)
2.Periode cicilan 6 bulan dan bisa diperpanjang hingga 2 tahun.
3.Bisa dijual kapan saja tanpa harus melakukan pelunasan.
4.Emas yang sudah dilunasi dapat diambil di kantor GMI Bandung atau dikirim via kurir ke alamat anda.
 
Aman dan Menguntungkan
1.Bebas biaya pemeliharaan bulanan.
2.Deposit fisik emas disimpan di bank pemerintah.
3.Kewajaran deposit emas akan diinformasikan kepada member dari lembaga audit independent.
 
6.Kapan Waktu yang tepat untuk berinvestasi LM
 
Mungkin pertanyaan ini yang sering di tanyakan oleh semua orang yang ingin investasi Logam Mulia. Sebelum pertanyaan tersebut kita jawab, ada baiknya kita mundur lagi dengan pertanyaan yang lebih substantif: apa tujuan kita berinvestasi di Logam Mulia? Apakah buat tabungan masa depan? Buat ongkos naik haji? Buat biaya pendidikan anak? Beli rumah? Kendaraan? Dan berapa lama waktu yang kita punya untuk mencapai tujuan tersebut?
 
Dengan menemukan jawaban atas pertanyaan di atas, kemungkinan besar kita jadi bisa menjawab pertanyaan retoris kapan waktu terbaik untuk berinvestasi Logam Mulia. Yang pasti Logam Mulia adalah kategori investasi jangka menengah – panjang, dalam artian Logam Mulia cocok untuk mendukung rencana keuangan yang baru akan kita lakukan pada jangka waktu 1-2 tahun ke atas. Karena Logam Mulia baru akan menunjukkan keperkasaannya pada rentang waktu minimal 1 tahun.
 
Dengan demikian mestinya kita tidak perlu terlalu khawatir dengan naik turunnya harga harian Logam Mulia, jika kita sudah paham bahwa Logam Mulia yang kita beli baru akan kita gunakan pada waktunya nanti; 1-2 tahun kedepan, bahkan mungkin 3-5 tahun yang akan datang.
Jadi, kapan waktu terbaik untuk membeli Logam Mulia?
 
Jawabannya adalah “SEKARANG”
 
Jika rencana sudah jelas, uang telah tersedia, maka berapapun harga Logam Mulia hari ini silahkan dibeli saja. Kita tidak perlu menyesal jika kemudian harga Logam Mulia keesokan harinya turun sekitar 3-5rb/gr karena memang kita tidak berencana jual Logam Mulia keesokan harinya, tapi nanti 1-2 tahun lagi. Kalau kita selalu khawatir dengan naik turunnya harga harian Logam Mulia, dikhawatirkan kita tidak akan sampai kemana-mana.

SELAMAT BERINVESTASI LOGAM MULIA DEMI MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK!

Jumat, 17 Mei 2013

TURUNYA HARGA EMAS

Menyikapi Penurunan Harga Emas

Harga EMAS yang terjadi saat ini khususnya di tahun 2012 sampai dengan awal tahun 2013 terus mengalami penurunan, kondisi seperti ini membawa dampak keresahan bagi masyarakat yang sudah membeli emas diharga tinggi dan menimbulkan keraguan apakah  berinvestasi logam mulia secara fisik itu menguntungkan atau tidak? Apakah fenomena penurunan harga  emas ini akan terus berlanjut? dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang membuat kita merasa cemas dan ragu, bahkan lebih parahnya lagi akan memicu kepanikan bagi sebagian orang yang belum memahami esensi dari konsep berinvestasi emas secara baik dengan langsung menjual asset emasnya.

Kondisi harga emas diawal tahun 2013 dibuka di harga UD$ 1.695 troi ons pada tanggal 2 Januari 2013, sedangkan kondisi harga emas hari ini (17 Mei 2013) berada di posisi harga US$ 1.379 troi ons atau mengalami penurunan sebesar kurang lebih 20% dari harga awal pembukaan tahun 2013. (sumber : www.kitco.com, tabel pergerakan harga emas bulan Januari 2013 sd Mei 2013). Di dunia perdagangan secara psikologis bisa dikatakan wajar, karena ketika setiap kenaikan harga sudah mencapai pada titik jenuh tertentu pastilah akan ada balancing dengan penurunan harga yang sifatnya sementara. Sama halnya dengan kondisi harga emas di awal tahun ini, sudah sewajarnya penurunan harga yang terjadi karena disebabkan oleh kondisi dimana harga emas sudah mencapai titik jenuh, yang lazimnya harga emas akan melakukan penyeimbangan dengan adanya penurunan harga untuk kembali me-refresh dan mencari titik harga terendah untuk kemudian akan kembali bergerak naik. Seperti sebuah artikel yang dirilis oleh salah satu perusahaan perbankan dan sekuritas terkenal di Amerika yaitu Goldman sachs, menyatakan bahwa harga emas saat ini sudah berada pada posisi terlalu tinggi (titik jenuh) dan waktunya investor melepas emasnya, oleh karena itu banyak para investor terpengaruh dengan pernyataan tersebut dan turut serta melepaskan aset emasnya yang menyebabkan harga emas terkoreksi turun (asas supply and demand).
 
Kondisi penurunan harga emas seperti ini bukan berarti berinvestasi di emas fisik sudah tidak menguntungkan lagi, namun lebih kearah penyesuaian harga pasar yang memang sudah terlalu tinggi, penurunan harga emas ini seharusnya disikapi dengan bijak dan dijadikan sebagai momentum untuk memperbanyak aset emas karena bisa dipastikan harga emas akan kembali naik. Penurunan harga emas yang terjadi sekarang ini lebih disebabkan oleh dua faktor fundamental yaitu : Sentimen negatif emas dan Semakin memburuknya ekonomi zona eropa.
 
Pergerakan harga emas terbebani oleh sentimen negatif dari membaiknya perekonomian AS yang berimbas pada penguatan nilai dollar pasca dirilisnya Beige Book Federal Reserve AS dimana pertumbuhan ekonomi AS semakin baik ditandai dengan meningkatnya data kontruksi perumahan, disamping itu juga koreksi harga emas dipicu oleh kebijakan Fed yang akan melanjutkan program pembelian obligasi dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi AS dan pemangkasan proyeksi pengangguran AS.
 
Tingginya sentimen alih risiko (risk aversion) dan penguatan dolar AS yang masih akan berlanjut membuat harga emas terus mengalami pelemahan. Seperti yang dikutip dari pernyataan Head of Research and Analysis PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, beliau mengatakan para pelaku pasar keuangan global masih khawatir dengan situasi di zona Eropa, yang memungkinkan program penyelesaian krisis utang Eropa akan kembali menemui hambatan dan berpotensi meningkatkan ketidakpercayaan pasar di zona ekonomi Eropa yang tentunya akan berimbas pada sikap para pelaku pasar yang masih mewaspadai situasi dan meragukan kemampuan salah satu anggota zona ekonomi eropa dalam bertahan tanpa bantuan "bailout" dari Bank dunia. Ditambahkan juga situasi ini meningkatkan ketidakpastian di pasar keuangan sehingga pasar melepas investasi berisiko untuk sementara, termasuk emas.
 
Selama sepuluh tahun terakhir, harga emas terus mengalami kenaikan, bahkan sempat menyentuh harga tertinggi pada tahun 2011 yaitu di harga US$ 1.920 per ounce. Namun di masa sepuluh tahun ini harga emas juga pernah mengalami penurunan harga yang cukup signifikan, dimana pada tahun 2008 tepatnya di bulan November harga emas kembali anjlok di harga US$ 680 per troi ons yang sebelumnya pernah menguat di harga US$ 1.040 per troi ons pada tahun yang sama atau mengalami penurunan sebesar 35%.

Penekanan harga emas terus berlangsung selama hampir 11 bulan dan cenderung harga emas bergerak sideway, sampai akhirnya pada bulan akhir November 2009 harga emas naik di harga US$ 1.240 per toi ons atau naik sekitar 45% dan puncaknya di bulan Agustus 2011 kenaikan harga mencapai US$. 1.940 per troi ons atau 65% dari penurunan harga terendah.

Faktor atau penyebab penurunan harga emas di tahun 2008 tersebut bisa dikatakan hampir sama dengan apa yang terjadi di tahun 2012 – 2013 ini, faktor sentimen terhadap emas dan memburuknya situasi ekonomi zona eropa menjadi momok utama yang berperan penting pada penurunan harga emas yang terjadi tahun ini. 
 
Investasi logam mulia pada dasarnya merupakan investasi jangka panjang dan sangat baik jika dijadikan sebagai hedging atau lindung nilai dari pengaruh inflasi dimasa yang akan datang. Seperti halnya yang dilakukan oleh India, menurut vivanews saat ini pemerintah India memfasilitasi rakyaknya untuk mempermudah pembelian emas di 466 cabang  kantor pos di Negara itu bahkan bagi rakyatnya yang tidak mampu membeli tunai, Negara India juga menyediakan perusahaan-perusahaan public yang memberikan fasilitas kredit kepada warga negaranya untuk memiliki dan menyimpan asset jerih payahnya ke emas. “Bukan uang rupee”. Begitu juga yang dilakukan oleh PT. Golden Mandiri Investama, dimana GMI (sebutan untuk PT. Golden Mandiri Investama) memberikan satu pelayanan yang dapat memudahkan masyarakat untuk memiliki logam mulia dengan cara yang lebih mudah dengan sistem cicil emas bebas bunga dan bebas denda keterlambatan (indiGold), dimana sifat cicilannya tidak mengikat dan bisa dicairkan kapan saja.
 
Harga emas turun ? jangan takut. Sebaiknya jadikan penurunan harga emas ini untuk BELI saja dan SIMPAN! seperti artikel-artikel dan posting-posting yang saya muat di www.facebook.com/mygmiclub yang sudah di buat dengan mengangkat tema “fluktuasi harga emas” dan “Kapan waktu yang tepat berinvestasi emas” menjelaskan tentang esensi dari berinvestasi emas bahwa investasi di emas/logam mulia adalah investasi jangka panjang dan terencana bukan aksi spekulasi.
 
Ada teori sederhana yang berlaku di pasaran yaitu harga emas akan terus naik selama kita masih menggunakan sistem uang fiat dan inflasi masih terus akan terjadi sebagai dampak dari pembangunan dan perkembangan ekonomi setiap tahunnya. Usaha-usaha untuk menurunkan harga emas sifatnya hanya sementara dan tidak akan berpengaruh untuk jangka panjang. Jadikan momen penurunan harga emas saat ini untuk menambah aset anda dengan membeli emas di harga murah. Ketika suatu saat harga emas kembali naik tinggi seperti terjadi di tahun 2009/2010, anda akan menikmati hasilnya. Harga Emas kini memang kurang greget, tapi tidak berarti investasi anda sia-sia. Bagi anda yang sudah membeli emas diharga mahal, tak perlu panik atau gegabah dengan menjual emasnya. simpan saja emas anda sebagai bagian dari dana darurat. Para analisis menyakini, harga emas berpeluang bangkit di masa depan karena emas sejatinya adalah investasi jangka panjang, jadi seharusnya anda tidak terlalu berpengaruh oleh fluktuasi harga emas yang terjadi sekarang, toh rencananya anda tidak akan menjualnya di hari ini karena perencanaan investasi emas yang anda lakukan notabennya adalah untuk hedging keuangan anda di masa depan, melihat kondisi harga emas sekarang seharusnya ini dijadikan momentum atau kesempatan kita untuk memperbanyak aset bukan menjualnya.



SELAMAT BERINVESTASI !

Kamis, 16 Mei 2013

APA ITU INVESTASI DAN SPEKULASI

Perbedaan Antara Investasi dan Spekulasi

Benyamin Graham, guru dari suhu nya para investor Warren Buffet, mengatakan demikian mengenai investasi :
 
“an operation which, upon thorough analysis, promises safety of principal and an adequate return. Operations not meeting these requirements are speculative“.
 
Kalau diartikan dalam bahasa Indonesianya kira-kira seperti ini :

“Sebuah cara kerja melalui analisa yang mendalam menjanjikan keamanan modal pokok dan tingkat keuntungan yang layak atau wajar. Operasi tanpa melibatkan persyaratan tersebut adalah SPEKULASI.”

Dari pemaparan singkat di atas dapat diambil kesimpulan sederhana bahwa: Perbedaan investasi dengan spekulasi adalah dilihat dari oppurtunity cost-nya atau hilangnya suatu kesempatan (peluang) sebagai akibat keputusan memilih yang lain. Semakin besar opprutunity cost yang hilang maka semakin pasti juga bahwa keputusan tersebut adalah suatu spekulasi. Ada juga pihak yang menghubungkan Investasi & Spekulasi dengan waktu & return, bila keputusan penggunaan dana tersebut dilakukan dalam waktu yang singkat untuk mengharapkan hasil yang tinggi maka mereka menyebutnya suatu tindakan Spekulasi, sebaliknya bila penempatan dana tersebut dilakukan dalam waktu yang lama dengan return yang normal (wajar) maka disebut suatu Investasi. Namun return sewajar-nya yang dikaitkan dengan waktu dimaksud, sulit mencari parameter-nya. Karena return tidak selalu ditentukan oleh waktu, bukankah unsur resiko lebih menentukan return.

Investasi emas pada dasarnya merubah pola menabung kita yang tadinya menabung dengan bentuk uang tunai sekarang dikonversikan kedalam bentuk logam mulai 24K. Namun hal yang perlu dipahami dari investasi emas ini adalah perencanaan yang matang, artinya diusahakan untuk menghindari berspekulasi. Berinvestasi hanya untuk mengharapkan kenaikan harga emas akan menjadi boomerang untuk kita nantinya, agar terhindah dari keadaan seperti itu (berspekulasi) diharapkan berinvestasi emas perencanaannya sudah benar-benar matang. Contoh :
  • Untuk apa tujuan kita berinvestasi emas?
  • Berapa lama waktu investasi yang diperlukan?
  • Berapa gram emas yg harus kita siapkan?
Dengan perencanaan yang matang, kita tidak lagi terganggu oleh naik turunnya harga emas harian, misalkan kita beli di harga Rp. 502.000/gram, kemudian hari berikutnya turun 2-3rb/gram, nah! dengan perencanaan yg matang hal demikian tidak akan membuat kita merasa terganggu. Kenaikan harga emas kalau dilihat dari tabel harian memang mengalami koreksi, kadang naik kadang juga turun, kalau kita hanya terfokus pada kenaikan harga emas harian maka kita tidak akan pernah kemana-mana.

Harga Emas akan memperlihatkan keperkasaannya di rentang waktu minimal 1 (satu) tahun dengan minimal kenaikan berada di angka 20% per tahunnya. Beberapa alasan kenapa emas sangat baik untuk dijadikan tabungan perencanaan masa depan, diantaranya :
1.  Penurunan Nilai Mata Uang Global
    Seluruh mata uang kertas turun nilainya dari waktu ke waktu karena uang baru terus “dicetak” ke masyarakat kapan saja dan berapa saja pemerintah mau, yang akibatnya terjadi inflasi. Inflasi terjadi karena “banyaknya uang beredar” di masyarakat yang TIDAK diiringi dengan peningkatan produksi barang-barang riil atau biasa disebut GDP. Berbicara mata uang kertas, tentu tidak terlepas dengan dolar Amerika (USD), dimana seperti yang pernah disampaikan di atas tentang kelebihan emas sebagai media investasi untuk melindungi nilai asset kehidupan, penurunan nilai dolar akibat adanya inflasi semakin nyata bahkan kita sendiri tidak sadar kalau sebetulnya harta kita digerogoti virus yang bernama “inflasi”. Oleha karena itu, sebagai langkah awal yang harus kita ambil dalam menyikapi kondisi tersebut maka memilih investasi dalam bentuk benda nyata (tangible asset) khususnya benda yang sangat istimewa yaitu EMAS, dimana dalam kondisi krisis harganya akan naik sangat signifikan.

2.  Peningkatan Permintaan Investasi Emas
    Banyak ahli percaya bahwa ketika masyarakat dunia sadar tentang “Emas adalah Uang yang sesungguhnya” serta merupakan cara investasi retail yang paling aman, maka otomatis akan beralih ke EMAS dan meninggalkan atau mengalihkan investasi yang selama ini banyak yang mempercayakanya kepada uang kertas (tabungan, deposito, dll) serta produk investasi financial lainya yang berbasis uang kertas, yang akibatnya terjadi peningkatan permintaan emas untuk investasi

3.  Merosotnya Kondisi Keuangan Amerika.
    Fiskal gap negara Amerika Serikat untuk dimasa depan (jatuh tempo tahun 2008-2030) mencapai USD 76 Trillion (76.000.000.000.000 USD = Rp. 706.800.000.000.000.000,- tujuh ratus enam ribu delapan ratus triliun rupiah). Kebutuhan anggaran belanja dimasa depan tidak sebanding dengan pemasukan pajak dari masyarakat Amerika.  Sejak tahun 2001 Amerika telah menghabiskan lebih dari USD 800 Billion (milyar) untuk perang melawan teroris, Irak, Afganistan dan negara-negara lainnya. tahun 2008 anggaran sekitar USD 200 Billion untuk biaya perang Irak ditambah dengan anggaran rutin belanja militernya rata-rata sebesar USD 500 Billion /tahun dan terus naik. Defisit neraca perdagangan sampai 800 billion USD pertahun. Dan kondisi demikian sepertinya akan terus berlanjut, sehingga kondisi keuangan Amerika akan terus merosot.

4.   Meningkatnya Supply Uang yang berlebihan di Amerika dan Negara lain di Dunia
    Seperti yang pernah dikatakan Ben Bernanke (chairman the FED saat ini), The FED punya kewenangan untuk mencetak uang baru dan jika diperlukan, the FED akan menggunakan kewenangan tersebut untuk menangkal deflasi. Langkah yang diambil the FED ini banyak diikuti negara lain di dunia dan akibatnya uang kertas secara global mengalami peningkatan supply. Disamping itu, langkah stimulus ekonomi yang dilakukan oleh Ben Bernanke dengan terus memotong suku bunga the FED terus dikritisi oleh pendahulunya Alan Greenspan dengan mengatakan, “Bila dibiarkan inflasi terus tumbuh, pertumbuhan akan turun, rakyat akan menderita dengan penurunan taraf hidup dan Amerika sangat mungkin menghadapi stagflation”. Stagflation berarti terjadi kondisi yang stagnan yang dicirikan oleh rendahnya pertumbuhan ekonomi, dan tingginya pengangguran sehingga inilah pemicu terjadinya resesi. Kondisi demikian, tentunya sangat baik untuk menciptakan kenaikan harga EMAS.

5.  Supply Emas di Dunia Terbatas
    Secara hitungan kasar, tambang emas di dunia hanya mampu men-supply rata-rata 2500 ton emas per tahun, sementara itu untuk memenuhi permintaan emas “tradisional” (perhiasan, pemakaian industry, dll) saja tidak mencukupi, sehingga emas selalu menjadi barang langka. Emas digali terus dari perut bumi dan terakumulasi dipermukaan bumi. Emas tidak dikonsumsi, jadi jumlahnya terakumulasi, meskipun demikian emas selalu menjadi barang langka karena seluruh emas yang ada dipermukaan bumi yang telah ditambang saat ini sejak pertama kali emas ditemukan hanya berkisar 150.000 – 160.000 ton saja, artinya hanya 1,5% - 1,6% saja kenaikan supply nya setiap tahun dan ini seiring dengan pertambahan penduduk di bumi ini, sehingga emas selalu “langka”. Sehingga turunya harga emas sering diakibatkan oleh pelepasan cadangan emas oleh bank central didunia walau pun hanya sekedar isu pelepasan emas, misalnya isu pada tahun 2008 yang diumumkan oleh pejabat keuangan AS bahwa AS mendukung rencana penjualan emas oleh IMF, maka pasar langsung merespon negative sehingga harga emas langsung turun padahal belum tentu IMF benar-benar melepas emasnya.  Mengapa saya katakana demikian karena isu serupa sudah sering disampaikan sejak tahun 1999 dan 2005. Inilah cara AS dan IMF serta Bank-bank central di negara-negara besar (khususnya yang memiliki cadangan emas terbesar) “bermain” dalam harga emas.
 
6.  Adanya Mekanisme “leasing” emas antara Bullions Bank dengan Bank Central
    Ketidak seimbangan antara supply and demand emas terkait dengan minimnya supply dari tambang emas di dunia seperti penjelasan poin 5, kondisi ini dimanfaatkan bank central untuk memobilisasi cadangan emasnya ke pasar dengan cara “leasing” emas. Dari data yang ada terdapat sekitar 10.000 – 16.000 ton emas di pasar dunia berasal dari bank central  dengan mekanisme “leasing” emas kepada bullion bank. Atau dengan kata lain supply emas dipasar emas dunia sekitar 30-50% dari total cadangan emas di bank central seluruh dunia yang di “leasing” kan. Dan ini menjadi hutang Bullion Bank kepada Bank Central, yang mana ini menjadi konter penjualanya mereka dalam transaksi emas di pasar dunia.
    Beberapa aspek kolusi dalam praktek kartel emas sedang didalami GATA. Pada Juli 1998 di hadapan Congress AS, Alan Greenspan yang waktu itu menjabat Gubernur The Fed mengatakan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi (CFTC) AS tidak perlu repot-repot mengurusi aturan main derivatif emas dengan dalih bahwa bank-bank sentral siap mengintervensi lewat mekanisme leasing untuk menstabilkan harga emas, tetapi yang terjadi sebenarnya adalah justru menaikan harga emas.
    Sayang, informasi praktek kartel emas lewat mekanisme “leasing” selama ini ditutupi dari pengetahuan publik untuk menjaga kepentingan bank sentral, terutama di AS yakni The Fed semasa komando Greenspan.

7.   Suku Bunga Yang Rendah Menurunkan Minat Menyimpan Dolar Amerika
    Saat ini sesuai press releases 27 April 2013 the FED menetapkan suku bunga yang rendah yaitu 0,25% dan akan terus mempertahankan suku bunga rendah tersebut. Dengan demikian khususnya produsen emas lebih tertarik menyimpan emasnya daripada menjualnya ke pasar karena asset uang dolar AS, hasil penjualan yang disimpan diberikan bunga yang rendah, atau dengan kata lain menjual emas secukupnya hanya untuk memenuhi biaya operasional saja. Sehingga Emas semakin langka di pasaran.

8.   Kenaikan Harga Emas dan Suku Bunga Rendah Menurunkan Minat Untuk Berspekulasi Jangka Pendek
    Permainan para spekulan yang memiliki akses ke Bank central dapat menahan laju penurunan harga emas, karena ketika harga emas sudah mulai turun dan sudah mendapat keuntungan sekitar 0,5%-1% minimum dari kartel emas mekanisme “leasing”, maka spekulan tersebut akan menjual emasnya dan menginvestasikan ulang keuntunganya tersebut dalam satu proses. Dan praktek ini banyak dilakukan oleh para spekulan emas, sehingga hal ini sama saja melakukan transaksi “fiktif” dalam emas, yang pada kondisi sebenarnya emas yang ada tidak bertambah hanya berputar dan permainan para spekulan saja, sehingga pada saatnya akan tiba transaksi “real” yang mengakibatkan ketidak seimbangan sangat besar antara supply emas dengan demand emas yang sesungguhnya, yang akibatnya tentu harga emas akan naik.

9. Terjadi Titik Balik Ketika Bank Central Enggan Untuk Memberikan Lebih banyak Emas ke Pasar
    Adanya rumor tentang rencana diversifikasi asset Bank central dari USD ke Emas dalam jumlah besar sehingga menambah komposisi asset emas yang dicadangkan menjadi lebih besar daripada asset dalam USD. Artinya, kemungkinan kedepan Bank Central lebih mengurangi cadangan USD nya dan enggan melepas emasnya ke pasar. Walau demikian rumor ini belum dapat dipastikan, tetapi bila hal ini terjadi maka bersiap-siaplah harga emas akan melejit.

10. Emas Sedang Meningkat Popularitasnya
    Emas semakin popular karena sering digunakan sebagai skema ekonomi negara-negara di dunia khususnya China, India dan Rusia yang mulai menata cadangan devisanya kedalam bentuk emas.  Faktanya China dengan jumlah penduduk 1,3  Milyar jiwa mulai membentuk National Gold Exchange dan memberikan kelonggaran dalam menambah cadangan devisa emasnya, coba bandingkan dengan langkah di Indonesia begitu banyak tentangan dari orang yang berkuasa di negeri ini saat ada wacana memperbesar cadangan emas BI. Bahkan China diperkirakan bisa menambah cadangan devisa emasnya lebih dari 500 ton dalam beberapa tahun kedepan.

11.  Emas sebagai Uang Sesungguhnya sudah mulai di percaya banyak pihak
    Negara-negara islam, tidak terlepas juga di Indonesia sedang gencar-gencarnya melakukan sosialisasi dan pemahaman tentang EMAS sebagai mata uang sesungguhnya dengan pendekatan Al- Quran dan Hadist, seperti yang juga dilakukan oleh PT. Golden Mandiri Investama. Bahkan presiden Argentina, saat kampanyenya, mendukung kembalinya uang emas peso, hal ini untuk mengatasi malapetaka moneter di Argentina. Dan Rusia sudah membicarakan konversi penuh terhadap mata uangnya kembali ke EMAS. Nah, negara Indonesia kapan ada pemimpinya baik eksekutif dan legislative berbicara seperti mereka, kapan yah ?

12. Keterbatasan Jumlah Emas ”fisik” Dalam Perputaran Pasar Emas Dunia
    Emas yang ada di dunia ini nilainya lebih dari 1 Trilyun USD, sementara total emas yang diperdagangkan oleh perusahaan tambang emas diseluruh dunia nilainya kurang dari 100 Milyar USD. Artinya banyak perputaran jual-beli emas dalam bentuk uang kertas USD akibat ulah para spekulan, yang pada akhirnya akan banyak aliran trilyunan uang kertas USD pada pasar emas yang akan mendorong kenaikan emas yang tidak terduga
 
Dari pemaparan tentang alasan betapa pentingnya kita berinvestasi emas sebagai pelindung asset nilai diharapkan kita tidak terjebak pada satu sisi dilematis antara berinvestasi atau berspekulasi, banyak sekali yang awalnya berinvestasi dengan tujuan sebagai pelindung nilai aset yang kemudian tanpa disadari berubah menjadi sebuah kegiatan spekulasi yang “tidak cerdik” karena disebabkan oleh pemahaman arti investasi yang minim dan perencanaan yang tidak baik, sehingga bila terjadi kondisi dimana harga emas terjadi penurunan maka serta merta terjadi kepanikan dan pelepasan nilai asset.

“tidak cerdik” yang kami maksud disini adalah satu pemahaman yang salah tentang berinvestasi yang pada akhirnya menyebabkan kita terperosok pada dunia spekulasi, terutama dalam kondisi-kondisi :

  • Berspekulasi dengan berpikir bahwa anda sedang berinvestasi (tidak sadar kalau berspekulasi)
  • Berspekulasi secara serius (menjadi utama karena ajakan atau tergiur dengan nilai profit yang besar) padahal ilmu, pengetahuan dan kemampuannya tidak mencukupi untuk itu.
c. Berspekulasi dalam jumlah besar, padahal sebenarnya kita tidak mampu atau siap untuk kehilangan uang sejumlah itu.
 
Perbedaan antara Investasi dan Spekulasi, kami tuangkan dalam bentuk tabel di bawah ini :
INVESTASI                                                      SPEKULASI
Perencanaan dilakukan dengan baik        Mengutamakan keuntungan/Profit
Jangka menengah-panjang                                Jangka pendek
Meminimalisir resiko kerugian                             Resiko besar
Sebagai pelindung nilai asset                     Spirit ingin cepat kaya
 
Dari banyak literature yang kami baca, hubungan antara investasi dan spekulasi sangatlah tipis, bahkan tidak ada parameter yang bisa membaca dari awal apakah kita sedang berinvestasi atau berspekulasi? Karena semuanya kembali ke rencana awal kita, sehingga yang terpenting dari investasi adalah tetapkan dahulu tujuanya apa? apakah hanya untuk berspekulasi ataukah menyelamatkan nilai uang yang kita peroleh untuk tujuan jangka panjang?. Kalau niatnya untuk ber-spekulasi tentu cara berfikirnya fokus terhadap strategi kapan “jual” dan kapan “beli” dalam rentang waktu yang menyesuaikan kondisi membeli pada harga rendah dan menjual pada harga tinggi. Tetapi bila kita bertujuan untuk investasi jangka panjang misal menabung emas untuk kebutuhan membeli rumah, pergi haji, biaya pendidikan anak sekolah, persiapan pensiun, dll maka emas adalah jawabanya. Karena emas dalam fiqih islam disebut sebagai alat tukar yang adil dan mampu mengimbangi laju inflasi.
 
Sudah sepantasnya kita kembalikan pada tujuan investasi kita semula yang merupakan jawaban dari semua yang akan diambil dalam menentukan investasi apa yang cocok untuk kita lakukan. Sebagai contoh kalau saya punya uang hari ini dan cukup untuk membeli mobil, pertanyaanya seberapa perlu mobil buat kita dan keluarga apalagi masih ada mobil dinas, maka sebaiknya uang tersebut dibelikan emas batangan 24 karat dan disimpan, nanti pada saatnya kita butuh mobil cukup dengan menjual emas yang kita simpan bisa membeli mobil sejenis bahkan bisa lebih baik, karena dengan minimal kenaikan emas batangan 24K berkisar di 20% per tahunnya atau tergantung rentang waktunya. Atau yang lebih nyata lagi data biaya ONH kalau misalnya pada tahun 2011 kita sudah punya cukup uang untuk bayar ONH sebesar Rp. 34 juta tetapi karena ada sesuatu yang membuat kita belum bisa berangkat, maka berdasarkan harga rilis emas LM PT. Golden Madiri Investama pada akhir tahun 2011 seharga Rp.500rb/gram, maka dapat dibelikan emas LM sebanyak 70 gram (terdiri dari 1 keping emas LM ukuran 50gr, dan 2 keping ukuran 10gr) lalu simpanlah emas tersebut, pada saatnya kita sudah siap tinggal jual emas tersebut maka kita tetap bisa membayar ONH bahkan bisa ada uang sisa kalau melihat tren statistik ONH 5 tahun terakhir ini, karena kenaikan emas jauh lebih tinggi daripada kenaikan ONH.

 #Gerakan Emas Indonesia

Rabu, 15 Mei 2013

INFLASI MELANDA

BIJAK INVESTASI SAAT INFLASI MELANDA

Dalam beberapa hari  terakhir ini perhatian kita tertuju pda ketidak jelasan kebijakan bahan bakar minyak (BBM), kelangkaan solar, harga barang kebutuhan naik, harga emas yang menurun tajam dan membuat kepanikan sebagaian orang dan menyebabkan orang bertanya-tanya tentang kredibilitas emas sebagai save heaven atau alat hedging yang baik saat ini atau bahkan kisah menghebohkan di dunia infotainment yang meributkan konflik antara Adi Bing Slamet dengan Eyang Subur yang begitu mengasyikan untuk kita ikuti kelanjutan ceritanya.

Tapi, ditengah hiruk pikuk ini, ada baiknya untuk kita tidak melupakan atau me-review apakah pada empat bulan pertama tahun ini seluruh rencana keuangan yang kita buat sudah on schedule? Atau jangan-jangan semua ikut terimbas oleh hiruk pikuk kejadian-kejadian yang terjadi sekarang?
Ini penting! Agar mimpi kita atau apa yang kita rencanakan bisa berjalan dengan baik dan terencana. Sebab didepan mata sudah ada virus inflasi yang siap menggerogoti target-target, atau rencana-rencana keuangan yang sudah kita buat sejak awal tahun atau yang sudah direncanakan jauh hari.

Apalagi, hingga Maret 2013 inflasi kita sudah menyentuh 5,9%. Inflasi April ini diprediksi naik lagi, karena ada beberapa gangguan supply barang dan kelangkaan bahan bakar. Faktor inflasi inilah yang akan menjadi pengurang perencanaan keuangan bila kita masih menggunakan uang kertas/fiat sebagai basis investasi atau tabungan. Inflasi yang tinggi memang menyusahkan bagi kita semua seperti penyakit menular yang diwariskan turun temurun dan kita tidak bisa menghindari atau mengobatinya, karena bagaimanapun inflasi terjadi karena dampak dari pembangunan yang terjadi.
Para ekonom memperkirakan dengan tambahan kebijakan pemerintah membuat dua harga BBM bersubsidi mulai bulan Mei, akan memicu laju inflasi Indonesia sepanjang tahun menjadi lebih dari 7%.  Kondisi krisis seperti sekarang rasanya tak memungkinkan lagi untuk menggenjot pendapatan. Apalagi para pekerja konvensional, bakal makin susah untuk menuntut penghasilan bertambah.
Pada kondisi seperti ini, keluh kesah dan sumpah serapah terhadap pemerintah tidak akan menyelesaikan masalah atau keadaan yang sedang terjadi. Kini ibarat perahu yang menghadapi krisis terpaan gelombang tsunami, dimana kita harus siap menghadapi kondisi ekonomi terburuk seperti yang pernah terjadi di tahun 1998 dimana yang kaya bisa mendadak jatuh miskin jika kita masih mengandalkan uang kertas sebagai pelindung pendapatan atau kerja keras kita.
Salahsatu solusi yang baik dikondisi seperti saat sekarang ini adalah, kita harus lebih cermat dan pintar dalam memilah mana kebutuhan dan mana keinginan. Tujuannya agar tetap sekedar bisa bertahan, bahkan menyisihkan penghasilan sebagai dana cadangan darurat. Begitupula kita harus betul-betul selektif dengan model investasi yang banyak bermuculan di pasaran, agar jangan sampai hasil jerih payah atau kerja keras kita selama ini raib bersama dengan perusahaan tersebut karena tergiur oleh keuntungan yang besar tanpa mempelajari dengan seksama konsep atau nilai resikonya.

Kepastian investasi dan keamanan investasi sebagai pelindung ekonomi keluarga kita dimasa depan sangat dibutuhkan melihat ketidakpastian ekonomi Indonesia yang ditandai dengan semakin meningkatnya nilai inflasi dan kebijakan-kebijakan negara yang kadang tidak berpihak kepada rakyat.

Logam Mulia atau emas dalam bentuk fisik atau barang sampai saat ini masih merupakan pilihan investasi yang difavoritkan, mengingat tingkat likuiditas emas lebih baik dibandingkan dengan properti dan lebih low risk bila dibandingkan dengan jenis investasi derivatif. Memang betul, investasi di fisik emas atau Logam Mulia tidak memberikan profit return yang besar bila dibandingkan dengan skema investasi yang lain untuk skala waktu yang pendek (short term), namun investasi di fisik emas lebih menjamin kepastian lindung nilai dari pengaruh inflasi dan memberikan imas hasil yang baik untuk perencanaan keuangan jangka panjang.

Untuk itu, disiplin diri dan komitmen sangat diperlukan disini, jangan sampai niat awalnya berinvestasi, ujung-ujungnya berspekulasi karena mental kita tidak kuat menerima fluktuasi harga emas yang terjadi setiap harinya. Kita harus tetap memegang kunci konsisten agar tetap bisa bertahan melewati ancaman inflasi ini dan mewujudkan apa yang sudah kita rencanakan untuk masa depan yang lebih baik.

Selamat Berinvestasi.....

GERAKAN EMAS INDONESIA

 GERAKAN 1000 RUMAH MEMILIKI EMAS

  
Apa itu Gerakan 1.000 Rumah Memiliki Emas

Gerakan 1.000 Rumah Memiliki Emas merupakan tindak lanjut dari Gerakan Emas Indonesia. Gerakan moral yang dicanangkan oleh PT. Golden Mandiri Investama (GMI) ini akan terus diupayakan bersama-sama dengan Komunitas Investasi Logam Mulia GMI sebagai bentuk tindakan penyelamatan aset atau hasil kerja keras kita dari penyakit “Inflasi”. PT. Golden Mandiri Investama bersama komunitas investasi logam mulia akan terus berusaha untuk mengedukasi sebanyak-banyaknya masyarakat tentang manfaat dan keuntungan emas sebagai alat lindung nilai. Kami menyadari betul bahwa edukasi tentang investasi emas ini merupakan pekerjaan yang tidak mudah, banyak hambatan yang  pastinya akan menjadi tantangan tersendiri bagi kami terutama dengan banyaknya bermunculan skema investasi yang berkedok investasi emas.

Investasi bodong alias investasi bohongan sudah banyak memakan korban. Dari rakyat biasa sampai artis dan pejabat, banyak yang terperdaya. Masih ingat kan kasus penipuan investasi QSAR, Add Farm, TVI express atau Speedline? Masih belum hilang dari ingatan kita tentang jenis penipuan yang terjadi, kini muncul kembali kasus dengan skema yang hampir sama dan banyak beberapa diantaranya menggunakan kata “Syariah” untuk meyakinkan para calon nasabahnya untuk menyimpan dananya, sebut saja Koperasi Langit Biru, GTIS, LEM, PRIMAS dan masih banyak lagi yang sedikit banyak mempengaruhi gerakan yang PT. Golden Mandiri Investama canangkan. Namun, kami tetap yakin dengan adanya kasus seperti ini akan membuat masyarakat semakin pintar dan berhati-hati dalam menentukan atau memilih jenis investasi yang betul-betul aman.  

Tindakan Konkrit Gerakan 1.000 Rumah Memiliki Emas

Investasi emas pada dasarnya merupakan investasi jangka panjang dan sangat baik jika dijadikan sebagai hedging atau lindung nilai dari pengaruh inflasi dimasa yang akan datang. Seperti halnya yang dilakukan oleh India, menurut vivanews saat ini pemerintah India memfasilitasi rakyaknya untuk mempermudah pembelian emas di 466 cabang  kantor pos di Negara itu, bahkan bagi rakyatnya yang tidak mampu membeli tunai, Negara India juga menyediakan perusahaan-perusahaan public yang memberikan fasilitas kredit kepada warga negaranya untuk memiliki dan menyimpan asset jerih payahnya ke emas bukan “uang rupee”. Begitu juga yang dilakukan oleh PT. Golden Mandiri Investama, melalui Gerakan 1.000 Rumah Memiliki Emas ini, GMI (sebutan untuk PT. Golden Mandiri Investama) memberikan satu pelayanan yang dapat memudahkan masyarakat untuk memiliki emas 24K bersertifikat ANTAM dengan cara yang lebih mudah dengan sistem cicil emas bebas bunga dan bebas denda keterlambatan (indiGold), dimana sifat cicilannya tidak mengikat dan bisa dicairkan kapan saja.

Ketika masyarakat semakin sadar akan investasi emas yang aman, maka akan semakin melupakan kegiatan “spekulasi emas” yang sudah banyak memakan korban, karena tujuan dari GMI sendiri adalah memberikan edukasi pentingnya investasi emas secara terencana bukan untuk mengajarkan berspekulasi, agar diharapkan ketahanan ekonomi keluarga tidak tergerus inflasi kalau kita hanya menyimpanya di bank dalam bentuk uang kertas/rupiah. Tidak hanya itu, Seiring dengan slogan “GERAKAN EMAS INDONESIA”, GMI sebagai perusahaan yang bergerak di bidang penjualan dan pembelian Emas  Batangan 24K (Logam Mulia) bersertifikat ANTAM secara fisik (bukan emas di atas kertas) memandang perlu mengupayakan berbagai macam program atau sistem layanan yang akan memudahkan masyarakat memiliki emas tersebut, sejalan dengan motto perusahaan yaitu “Investasi Emas kini lebih mudah, aman dan menguntungkan”.

Di bawah ini beberapa Produk dan Layanan yang disediakan oleh PT. Golden Mandiri Investama sebagai bentuk tindakan konkrit dari Gerakan 1.000 Rumah Memiliki Emas yang diharapkan mampu menjadi solusi terhadap semua permasalahan yang terjadi ketika kita akan berinvestasi emas batangan 24K bersertifikat ANTAM adalah sebagai berikut :
 

  • Pembelian LOGAM MULIA secara tunai dengan harga yang kompetitif
  • Pembelian LOGAM MULIA dengan sistem Gadai Syariah
  • Pembelian LOGAM MULIA dengan sistem Cicil Emas Bebas Bunga dan Bebas
  • Denda Keterlambatan.
  • Update Harga Emas GMI via Sms Center (bebas Pulsa)
  • Dana Talang Tebus Gadai GRATIS!
  • Monitoring Aset melalui www.gmiclub.com
  • Marketplace
  • Buyback
  • Sinyal Jual
  • Titip emas
  • Konsultasi perencanaan keuangan berbasis emas GRATIS!
  • Workshop atau Seminar investasi emas GRATIS!

Dengan fitur-fitur layanan yang disediakan oleh PT. Golden Mandiri Investama ini, diharapkan Gerakan 1.000 Rumah Memiliki emas akan cepat terwujud dan masyarakat semakin mudah untuk memiliki emas tanpa harus memnggangu aktifitas atau kegiatan sehari-harinya.
 

Dampak Gerakan 1.000 Rumah Memiliki Emas terhadap Ketahanan Ekonomi Nasional
Ditengah gencarnya tekanan krisis finansial global yang melanda Eropa dan Amerika Serikat, Indonesia menjadi negara yang terus menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Berbagai indikator makro ekonomi menunjukkan perekonomian Indonesia yang bukan saja mampu bertahan terhadap serangan krisis finansial namun juga terus tumbuh dan menjadi salah satu negara yang pertumbuhannya terus bertahan diatas 6% dalam tiga tahun terakhir pasca pecahnya krisis finansial global tahun 2008.

Namun timbul pertanyaan apakah ekonomi Indonesia cukup kuat untuk terus bertahan terhadap dampak krisis finansial yang masih terus berlangsung terutama di kawasan  Eropa dan Amerika Utara. Ketahanan ekonomi nasional seyogyanya dimulai dari ketahanan ekonomi masyarakat secara mikro. Dimana ketahanan ekonomi penduduk Indonesia kuat, maka sudah dipastikan ekonomi Indonesia secara umum akan kuat. Indikator ekonomi mikro ini memberikan  suatu kekuatan ekonomi Indoneisa untuk  bisa tahan terhadap dampak negatif krisis finansial yang masih berlangsung saat ini di dunia.


GERAKAN EMAS INDONESIA

Gerakan Emas Indonesia

Gerakan Emas Indonesia merupakan gerakan non-partisan yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya menyimpan emas sebagai pengganti uang. Sebagaimana kita ketahui bersama, nilai uang kertas bergantung pada kondisi ekonomi suatu negara dan dunia pada umumnya. Rontoknya nilai tukar rupiah terhadap dollar tahun 1997an memberikan kita pelajaran penting bahwa orang yang tadinya ‘miskin’ bisa mendadak ‘kaya’ karena menyimpan dollar. Namun sebaliknya, orang yang tadinya ‘kaya’ bisa mendadak ‘miskin’ karena transaksi usahanya menggunakan mata uang dollar. Sebelumnya tahun 1965, pemerintah Indonesia pun pernah melakukan redominasi terhadap nilai rupiah secara dramatis. Uang Rp.1000 hanya bernilai 1 rupiah. Saat itu juga banyak orang kaya mendadak miskin karena nilai asetnya yang tergerus.

Emas bukan sekedar instrumen investasi melainkan juga sumber kesejahteraan masyarakat. Butuh waktu yang cukup lama agar masyarakat bisa teredukasi dengan baik mengenai pentingnya menyimpan aset dalam bentuk emas. Gerakan Emas Indonesia ingin memberi informasi kepada masyarakat bahwa uang kertas nilainya sangat bergantung dari negara penjamin, dan tentu sangat bergantung pada inflasi. Pernah ada peristiwa yang sangat memilukan akibat uang kertas yang tidak bernilai di Zimbabwe saat harga 3 butir telur mencapai 100 miliar dollar Zimbabwe. Inilah akibatnya bila uang kertas, yang notabene tidak punya nilai intrinsik, dipakai untuk transaksi.

Bila melihat grafik harga emas yang cenderung fluktuatif, sebenarnya itu bukan menunjukkan nilai emasnya yang turun naik, melainkan fluktuasi mata uang itu sendiri terhadap nilai emas. Sebab uang kertas sangat berhubungan erat dengan cadangan emas yang tersedia. Maka kita tidak bisa menyimpulkan bahwa harga emas turun atau naik karena nilainya memang stabil. Harga emas pernah ditentukan standarnya dengan dollar Amerika dalam perjanjian Bretton Woods. Isinya merupakan kesepakatan 44 negara untuk menetapkan jaminan emas sebesar 1 troy ounce (Ozt) emas bila akan mencetah uang kertas dollar AS sebesar 35 USD. Perjanjian ini hanya bertahan 27 tahun (1944-19771) dan tidak berlaku lagi karena kesulitan Amerika dalam mencari emas sebagai cadangan devisa mereka setiap mencetak uang USD.

Kegagalan Amerika dalam mencari emas sebagai devisa mengartikan bahwa uang kertas USD tidak jauh beda dengan kertas lain. Untuk mencetak 100 USD hanya dibutuhkan total 4 sen (biaya kertas dan tinta) atau hanya 0,04% nilai riilnya. Jika saja masyarakat Indonesia sudah teredukasi akan tingginya nilai emas, tentu tidak ada kejadian emas di Freeport dibawa ke Amerika dan pemerintah kita diberikan uang kertas yang tidak bernilai. Indonesia saat ini hanya memiliki cadangan emas yang disimpan di Bank Indonesia sekitar 4.3% dari total cadangan devisa emas dunia. Ini merupakan angka yang rawan bagi Indonesia untuk dikendalikan ekonominya oleh negara lain yang memiliki cadangan emas yang lebih besar. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, sudah sewajarnya masyarakat kita mengalihkan simpanannya dalam bentuk emas dan bukan rupiah.

Gerakan Emas Indonesia bukan sekedar gerakan sosial, namun juga gerakan pendidikan yang jangka panjangnya mampu mencetak generasi-generasi yang mampu mengolah sumber dananya menjadi produktif. Tujuannya adalah agar masyarakat Indonesia lebih memperhatikan nilai investasi ketimbang sekedar uang kertas. Dan itu bisa menyelamatkan Indonesia apabila dihantam krisis global berkepanjangan, karena aset yang dimiliki bukan lagi aset kertas yang tidak bernilai.